Monday, June 2, 2008

Hanya dalam mimpi...


HANYA DALAM MIMPI
Malam..ku nanti kehadiranmu..membawaku kealam sana, untuk bertemu insan yang telah lama kurindu…walau hanya seketika…walau sedetik cuma, memadai bagiku melepaskan relung rindu yang bersarang dijiwa.Lama sudah kutangisi perpisahan ini, lama sudah ku kesali ruang dan peluang yang pernah ku siakan. Along, Andai bisa kuundurkan waktu, setiap detik akan kuhargai kehadiran dan keberadaanmu..setiap patah kata darimu akan kudengar dan patuh, seluruh taat setia kupersembahkan padamu.Sedetik mengenangkan segala jasa dan pengorbananmu selama ini, bisa membuat jantungku terhenti, betapa besarnya pengorbananmu yang lahir dari hati yang tulus, atas nama cinta bertunjangkan kasih sayang sejati.



Namun…sayangnya,kala itu…aku masih belum bisa mengerti, belum mampu memahami, jauh sekali untuk menghargai kasih sayangnya. Jahilkah aku tidak tahu bermanja denganmu? Atau apakah aku tidak di undang sama sekali untuk merasa kasih sayangmu? Apa aku yang selama ini terlalu asyik dalam duniaku sendiri,hingga menggapaikan aku satu rasa kekesalan yang amat sangat. Detik aku mendapat khabar akan kepulanganmu.. untuk selamanya… lemah tak berdaya kurasakan,kaku tak berganjak walau selangkah, kelu tak terkata walau sepatah, tak mampu untuk aku ungkapkan dengan kata-kata,apa yang sebenarnya ku rasakan saat itu. Sedih? Kehilangan? Terkejut? Kesal? Sungguh, tak mampu aku gambarkan pada kalian dengan hanya sepatah kata, namun yang pasti hanya yang pernah merasai kehilangan bisa mengetahui betapa peritnya erti kehilangan…


Ku rasakan terlalu awal untuk semua ini, aku belum bersedia, bahkan tidak akan pernah bersedia untuk kehilangannya.Hingga saat ini, aku kadang waktu merasakan detik kehilangan itu tidak pernah berlaku, bagiku ia cuma mimpi ngeri.. Sejak dari hari itu, aku mulai hidup dalam dunia imaginasi.,..Ku bayangkan dia masih disini, bersamaku, menemani tiap langkahku meniti hari- hari yang berlalu..Dia…seperti selalu, mengawasi aku dari jauh, berbicara denganku berkongsi cerita, bergelak tawa dikala bersuka ria, menangis hiba saat berduka lara… Masih segar di ingatanku, senyuman pahit yang terukir di wajah mulusnya, mutiara jernih yang bergenang dalam kolam matanya, dikala menahan sakit yang tak mampu di kongsi..sungguh aku kagumi ketabahannya..Saat bergelut dengan nyawa, dengan seribu kepayahan masih bisa mengukir senyuman, cuba menenangkan orang-orang disekeliling yang memandang sayu dan penuh berharap...

Aku?..aku juga walaupun adik, hanya mampu berdiri di sampingnya menggengam tangannya yang dingin, mengusap dahinya untuk pertama dan terakhir kalinya, dengan harapan dan doa yang tak putus. ‘Ya Allah, pulihkanlah dia seperti sedia kala,sembuhkan dia dari penyakit ini, kembalikan dia yang kami kenali,’ Hatiku sebak dan sarat memandang sekujur tubuh,kurus tak berisi umpama tulang yang di baluti, lemah tak bermaya…Kemana menghilang dia yang lincah dan ceria, wajah yang mulus dan berisi..? Yang selalu tersenyum pada kami adik-adik, dialah tempat kami menagih kasih, mengadu lara, padanya jualah tempat kami bergantung harap mencari secebis kekuatan. Kalian, masih tergambar jelas di rona mataku, saat sekujur jasad dibaluti kain putih, wajahnya masih mengukir senyuman, ku kucup dahi dan pipinya untuk kali terakhir, lantas airmata yang tak tertahan lagi mengalir deras.

Kelak aku tidak bisa lagi menyentuh wajah ini, tidak mampu lagi mendengar suaranya, tidak mungkin lagi untuk aku memanggilnya kak long! Hiba kurasa,teramat sayu, kala sekujur jasad miliknya di sembahyangkan dan diiringi ke tanah perkuburan..Asal kejadian daripada tanah, akhirnya kembali ke tanah...Asal kejadian oleh Pencipta, akhirnya kembali kepada Pemiliknya. Hidup ini cuma pinjaman, Dialah pemilik abadi. Teringat aku suatu hari along pernah berkata, “Jee,sembahyangla.. sebelum kamu disembahyangkan..” kata-kata itu dulu, padaku tidak memberi apa-apa kesan, tapi kini..Aku amat bersyukur kerana punyai dia yang tidak pernah jemu menasihati kami adik-adik. Kalau dulu aku begitu liat untuk mengadap ilahi, selepas kejadian itu, aku semakin cuba mendekatkan diri padaNya..Mencari ketenangan dan kekuatan..


Sesungguhnya, hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tenang..Ternyata… Makin aku mendekati jalan Allah, kurasakan makin dekat dengan arwah, seakan masih ada pertalian antara kami..walaupun terpisah antara dua alam.. Aku beruntung kerana pernah dan akan selamanya memiliki dia sebagai kakak. Malam.. terima kasih memberi aku peluang untuk melangsaikan hajatku yang tak kesampaian, rindu yang sarat ini ku redakan di kala malam hari, melakukan semua perkara yang selama ini tidak sempat aku laksanakan bersamanya, melafazkan kata-kata yang ketika hayatnya teramatlah payah untukku lafazkan. Selalunya, bila rindu ini tak tertahan lagi, ku hadiahkan ayat-ayat suci al-Quran untuknya,ku kirimkan salam pada Nabi junjungan, bersama doa agar arwah ditempatkan di kalangan orang-orang yang beriman, Along, semoga ketemu lagi…Walau hanya dalam MIMPI…Al-Fatihah..

No comments: